Sebenarnya
ada banyak alasan yang membuat umat islam bangga pada identitasnya. Umat islam
punya banyak senjata dibandingkan dengan umat lain. Umat islam punya shalat,
yang bagaimanapun keadaan kita, mau lagi susah ataupun senang, lagi rajin beribadah
ataupun lagi rajin- rajinnya bikin dosa, shalat adalah jalan keluar terbaik
untuk semua masalah. Lalu umat islam juga punya doa. Sok, buat kamu yang punya
keluh kesah apapun, curahkan lewat doa- doa! Insya Allah, Allah akan menjawab
semua doamu. Hanya ya… jawaban doa itu ya macam- macam. Ada yang langsung
terijabah saat itu juga, ada juga dikredit tuh ijabah doanya.
Masih
belum bangga menyandang status muslim? Masih merasa biasa- biasa aja jadi orang
islam? Nih… ada satu hal lagi yang patut sang muslim berbangga atas statusnya
yaitu… SEDEKAH. Gak percaya?
Bagi kamu yang mau kaya? Coba deh sedekah, karena sedekah itu
bukannya mengurangi harta kamu, tapi melipatgandakan harta kamu lho. Coba deh tengok
suroh Al-Baqarah ayat 261: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
Terus
bagi kamu para pelajar yang ingin berotak encer? Coba deh perbanyak sedekah,
Karena diberi ketajaman pikiran itu termasuk dari rezeki lho. Lalu kalau kamu
ingin selamat dari marabahaya? Sedekah, sedekah, sedekahlah jawabannya. Tidak
percaya? Simak deh hikayat ini:
Ada
seekor burung elang datang kepada Nabi Sulaiman As. Dan melaporkan bahwa dia
beranak diatas pohon milik si Fulan dan si Fulan malah mengambil anak- anaknya.
Lalu Nabi Sulaiman As memanggil pemilik pohon itu dan melarangnya melakukan hal
itu lagi.
Setelah
pemilik pohon itu pergi, Nabi Sulaiman As memanggil dua syetan dan
memerintahkan kepada mereka jika pada tahun yang akan datang si Fulan mengambil
anak- anak burung elang ini lagi, maka ambillah si Fulan, potong tubuhnya
menjadi dua dan lemparkanlah sebagian tubuhnya ke timur dan sebagian tubuhnya
yang lain ke barat. Dua syetan itupun mengangguk.
Lalu
datanglah tahun berikutnya. Ternyata si Fulan lupa akan janjinya kepada Nabi
Sulaiman As dan dia kembali memanjat pohonnya untuk mengambil anak- anak
burung. Tapi sebelum dia memanjat pohon, dia telah bersedekah sepotong roti.
Dan seperti biasa, dia kembali mengambil anak- anak burung itu.
Mengetahui
anak- anaknya telah diambil si pemilik pohon, burung elangpun kembali melapor
kepada Nabi Sulaiman As atas perilaku si pemilik pohon yang kembali mengambil
anak- anaknya.
Lalu
Nabi Sulaiman As memanggil dan memarahi dua syetan yang dia perintahkan untuk
menjaga anak- anak burung itu dan menanyakan perihal kenapa mereka tidak
melakukan tugasnya untuk menangkap si Fulan dan memotong tubuhnya serta
melemparkan tubuhnya ke timur dan ke barat.
Kedua
syetan itu menjawab,”Wahai Kafillah Allah, sesunggunya ketika si pemilik pohon
itu akan memanjat pohonnya, kami sudah bermaksud untuk menangkapnya. Akan
tetapi, dia sudah menyedekahkan sepotong roti kepada seorang muslim, sehingga
Allah mengutus kepadanya dua malaikat yang menangkap kami masing- masing. Dia
melemparkan saya ketimur, dan melemparkan kawan saya ke barat. Dan maksud buruk
kami mencelakai sipemilik pohon ini ditolaknya karena berkah dia bersedekah.”
Subhanallah
ya! Kita tak pernah membayangkan uang seribu yang kita sedekahkan pada pengemis
tua dijalan akan menjadi tameng yang menjaga kita dari bahaya yang mengintai.
So, perbanyak lagi sedekahnya, Sob. Karena sedekah itu gak bakalan buat kita
rugi. Buktinya banyak faidahnya kan? Tapi ingat ya, biar berfaidah sedekahnya
harus dengan hati yang ikhlas. Salam sedekah, Sob!