Kamis, 23 Oktober 2014

BERHARGANYA WAKTU




 Alwaqtu kasysyaifii, waktu itu seperti pedang. Jika kita mampu menggunakannya maka waktu akan melindungi kita, tapi jika kita tak bisa menggunakannya maka waktu akan menjadi pedang yang membunuhmu. Ungkapan diatas tidak ada hubungannya sama sekali dengan belajar main pedang lho, alasannya semoga aja keahlian bermain pedang membuatku mampu menggunakan waktu yang sebaik- baiknya. Oh no, itu pemikiran yang sangat melenceng.
Lalu apa maksunya waktu diibaratkan pedang begitu? Maksudnya kita harus menggunakan waktu dengan hal- hal yang berguna seperti beribadaah, mencari ilmu, berbakti pada orang tua, sekolah yang rajin, baca Al quran, mengerjakan PR, de el el. Silakan kamu isi de el el-nya dengan kegiatan baik lainnya versi kamu, Sob!
Lalu waktu yang bisa membunuh itu yang bagaimana sih? Ekstrimnya sih jika waktu kamu digunakan untuk bergaul dengan anak- anak berandalan, terjerumus pergaulan yang salah, merokok, nyicip narkoba, sekaligus minum arak. Hadeuh.. tinggal tunggu ajalmu deh. Meski ajal sudah ada suratan takdirnya, tapi perbuatan tadi manjur mengundang ajal datang lebih cepat. Percaya gak percaya pokoknya harus percaya Sob, daripada nyoba terus......
Seteledor bagaimanapun kita mempergunakan waktu, syetan gak akan pernah merasa puas. Dia selalu bergantayangan karena penasaran ingin ngajak kamu mengikuti jejaknya. Syetan gak pernah putus asa. Dia selalu optimis mengejar semua obsesinya sampai dapat, sampai hal terkecilpun dia kejar. Ya salah satunya dengan membuat kamu lengah Sob, bersenang- senang dan melewatkan waktu yang berharga menjadi sia- sia belaka.
Hayo, siapa yang suka ngumpul dikantin sekolah sambil ngegosipin orang? Atau facebook-an terus hingga berjam- jam dan lupa bikin PR? Atau keasyikan main game di mall hingga lupa belajar, lupa bantuin mama di rumah, hingga lupa shalat? Ckckck. Benar- benar membahacutkan.
Sungguh, sangat disayangkan jika kita memubadzirkan waktu karena sadar atau gak sadar, waktu itu merayap makin cepat. Gak percaya? Tanya deh sama orang- orang lawas alias tua, pasti mereka sering mengeluhkan begini,”Tak terasa ya sudah hari jumat lagi.” Atau “Aduh, sudah hari senin lagi, harus ngantor lagi nih.” Kalau dipikir- pikir, kenapa sih kok mereka (termasuk kit) sering banget mengeluhkan hal begituan? Jawabannya, karena waktu dihari yang lalu tak secepat waktu dihari sekarang. Percaya?
Percaya gak percaya, Harun Yahya yang seorang cendekiawan muslim pernah mengulas bukti ilmiah bahwa telah terjadi peningkatan Resonansi Schuman. Yang awalnya diukur pada skala 7,8 hertz tahun 1950, ditahun 1980 telah terukur diatas 11 hertz. Belum ada penelitian yang bisa menjelaskan frekuensi dalam Resonansi Schuman mengalami kenaikan. Haha, bingung ya apaan sih Resonansi Schuman itu? Penasaran? Tanyakan sama guru disekolahmu dong! Atau tanya Mbah Google aja deh. Sengaja gak dikasih tahu nih ceritanya, biar kamu ada usahanya sedikit untuk memperluas wawasan kamu. Intinya biar kamu makin penasaran deh.
Lalu  ilmuwan NASA- pun berkata bahwa waktu rotasi bumi ternyata sudah berubah lebih cepat sepersekian ribu detik. Tepatnya 1.26 milidetik . Subhanallah. Dan tahukah? Ternyata fenomena ini adalah tanda- tanda kiamat makin dekat seperti sabda Rasulullah sekitar 14 abad yang lalu.
”Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat,” (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Kalau guruku sih, KH. Otong Hasan, mengibaratkannya begini,” waktu berjalan dimuka bumi ini seperti sedang mengelilingi sebuah kerucut. Masih tetap satu putaran, tapi makin lama putarannya makin mengecil.” Maksudnya satu hari memang tetap 24 jam, tapi makin kesini 24 jam itu makin terasa sebentar.
Subhanallah ya, Sob. Betapa kita harus pintar- pintar mengatur waktu karena lali sedikit saja waktu sudah berlari teramat jauh meninggalkan kita. Ya, semoga fenomena ini menyadarkan langkah kita dan mampu menuntun kejalan yang dridhoi Allah. Amin ya Rabbal Allamin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!