Kamis, 23 Oktober 2014

Ayo Mencari Ilmu




Thalabul ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin wal muslimat.
Mencari ilmu wajib bagi kaum muslimin dan muslimat.
Thalabul ilmi faridhatun minal mahdi ilal lahdi.
Mencari ilmu wajib bagi dari buaian sampai liang lahat.
Dari kedua hadist diatas bias disimpulkan bahwa mencari ilmu itu wajib hukumnya. Tak memandang dia anak orang kaya, anak pejabat, anak rakyat, sampai anak tukang pijatpun selama dia masih bernapas, maka keharusan mencari ilmu nasih melekat ditiap langkahnya.
Belajar tak selamanya harus dilingkungan formal, juga sekolah elit nan mahal, tapi belajar itu bias dilakukan dimana saja kok. Selama kita mau membuka mata, hati dan telinga, ilmu yang Allah hamparkan dimuka bumi inipun akan kita ketahui.
Contohnya untuk belajar berorganisasi, tak perlu jauh- jauh kita mempelajarinya dari tokoh dunia seperti Henry Fayol. Tengok saja diri kita sendiri, tubuh kita sendiri! Tubuh ini sarat akan ilmu yang harus kita gali sedalam- dalamnya.
Kita tengok, mana organ tubuh kita yang kita anggap paling fatal fungsinya, paling berpengaruh, pokoknya paling segalanya deh. Mau otak, telinga, mata, hidung, mulut, paru- paru, jantung sampai lambung pun boleh. Pokoknya  pilih satu!
Sebagian orang berfikir, mungkin otak yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia karena otaklah yang mengepalai system pergerakan sendi- sendi tubuh manusia, yang berpikir dan yang mencerna informasi. Tapi bagaimana otak bias memproses informasi, sedangkan informasi itu didapat dari mata yang melihat dan telinga yang mendengar. Lalu bagaimana otak bias menyampaikan informasi kalau otak tercipta tak bias berbicara. Disinilah otak membutuhkan fungsi mulut untuk menyampaikan.
Ilmu berorganisasi yang kita dapat dari tubuh kita, kita jangan sok jago! Jangan mentang- mentang posisi kita paling berpengaruh dalam sebuah organisasi, kita bias belagu pada orang lain dan mengaku diri paling penting.  Karena kita itu takan bias berdiri sendiri tanpa ada orang lain, setidak bergunanya orang itu pasti kita akan membutuhkannya. Kita itu ibarat hurup yang takan membentuk sebuah kata dan memberikan makna tanpa didampingi dengan hurup- hurup yang lain. Betul kan?
Lalu jika Allah menciptakan otak dengan segala potensi, kenapa Allah menciptakan kuku? Apa fungsi si kuku dalam system organisasi tubuh kita? Penting gak sih kuku harus ikut serta dalam system keorganisasian tubuh kita yang maha luar biasa? Eits, jangan salah! Tak ada ciptaan Allah yang sia- sia dimuka bumi ini, semua ada manfaatnya. Begitupun dengan kuku. Meski fungsinya tidak sefatal otak, tapi kuku bias digunakan untuk menggaruk, makan, dijadikan lading bisnis, bahkan membunuh.
Hayo! Mempelajari secuil ilmu organisasi dari tubuh kita saja sudah membahas kemana- mana. Apalagi kalau kita lebih jauh mempelajari lebih jauh seluk beluk tubuh kita, baik dari susunan organ- organ tubuh yang letaknya sangat tepat, system pernafasan, susunan tulang dan persendian, system pencernaan, system peredaran darah, bentuk tubuhnya yang sempurna, pokoknya luar biasa deh tubuh kita ini.
Makanya tak ada alas an yang mematiakn sekalipun untuk dijadikan dasar agar kita berhenti mencari ilmu. Alasannya dari mulai malas, gak ada biaya bagi orang yang miskin, sampai anak orang kaya yang mentang- mentang sudah ditakdirkan menjadi ahli waris yang kekayaannya tak akan habis dipakai oleh anak cucu tujuh turunanpun, semuanya wajib mencari ilmu. Titik.
Lalu muncul lagi nih alasan, ah… buat apa belajar juga kalau kita gak pintar- pintar, percuma. Eits!! Mulai sekarang tepis alasan ini jauh- jauh karena Allah tidak mewajibkan umatnya untuk pintar, tapi Allah mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Adapun hasil akhir dari perjalanan kita mencari ilmu, itu tergantung proses yang kita lalui. Malas atau rajin!
Jika malas, siap- siaplah kita terpuruk dalam kebodohan. Otak yang Allah ciptakan dengan super kecerdasan yang belum ada tandingan dengan alat modern sekalipun ini akan semakin tumpul karena tak pernah digunakan untuk berpikir. Beda ceritanya kalau kita rajin mencari ilmu. Meski otak kita sudah tumpul karena kemarin- kemarin otak kita nganggur terus dari aktifitas berpikir, tapi kalau terus kita asah masa sih gak tumpul terus. Seperti pepatah Sunda: cikaracak ninggang batu, lila- lila jadi legok ! tuh, batu aja yang kerasnya minta ampun bisa berlubang oleh air yang setitik. Kuncinya Cuma satu !! tekun dan lama.
Siap menjadi pejuang mencari ilmu?? Pastinya orang yang kebanyakan ilmu gak akan susah membawanya kemana- mana, beda banget sama orang yang kebanyakan harta benda. Gerak kesana, ingat harta takut dicuri orang. Terus kalau hartanya dicuri?? Apa yang bisa diandalkan?? Maknya carilah ilmu sebanyak- banyaknya meski sampai ke negeri cina.
Utlubul ‘ilma walau bissin !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!