Senin, 13 April 2015

BABI OH BABI...



Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah………… (Al Baqarah: 173)

Babi oh… babi.
Sebenaranya sejak aku duduk dibangku SMP, aku sudah bertanya- tanya kenapa babi itu haram dan najis. Malahan dia tergolong najis mughaladah, najis yang paling berat, yang apabila sudah bersangkutpautan dengan dia (mau bersentuhan dengannya, mau nginjek bekas injakannya, mau megang kepalanya, dan mau mau yang lain) satu- satunya cara agar bisa jadi suci kembali yaitu harus dengan dibasuh oleh 7 kali basuhan yang salah satunya menggunakan tanah. Tapi kenapa harus seekstrim itu? Ada apa dengan babi?
Lalu saat aku mengaji safinatun najaa. Didalamnya menyebutkan…
Ada 7 hayawan(makhluk) yang tidak dimuliakan oleh hukum syara’, yaitu:
1.      Orang yang tidak shalat
2.      Orang yang zinah mukhson(yang berzinah setelah dia menikah)
3.       Orang yang murtd (keluar dari agama islam)
4.       Kafir harobi (kafir yang memusuhi islam)
5 dan 6. Anjing dan babi, dan seluruh peranakannya
Semakin penasaranlah aku dibuatnya, kenapa babi itu najis seluruh- luruhnya. Dimulai dari bulunya, liurnya, apalagi dagingnya. Nah, baru beberapa waktu lalu, rasa penasaranku dari sejak SMP akhirnya sedikit terjawab ketika aku berselancar didunia maya.
Diantaranya ada 10 alasan yang membuat babi itu haram, apalagi dikonsumsi:
1.      Babi adalah tempat penampungan penyakit
Di dalam daging babi terdapat cacing pita(Taenia Sonium), cacing spiral(Ancylostoma duodenale), cacing paru(paragonimus pulmonaris), cacing usus(fasciolopis buski) bakteri tuberculosis(TBC), bakteri kolera(Salmonella choleraseuis), bakteri brucellosis suis, virus cacar(small pox), virus kudis(scabies), parasit protozoa balantidiumcoli, parasit protozoa toxoplasma gondhi. Babi juga menyebabkan kolera babi( sangat berbahaya), keguguran nanah, bakteri prosilia basil, kulit kemerahan dan menahun, pengelupasan kulit, dan benalu askaris yang berbahaya bagi manusia.
2.      Babi mempunyai daging yang sangat empuk
Memang terkesan daging babi itu sangat lezat, makanya dibeberapa tempat di Indonesia atau mancanegara, banyak yang mengkonsumsi daging babi. Tapi karena mengandung banyak lemak, daging babi sangat sulit dicerna, sehingga nutrisinya (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
3.      Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku Adaptif Physiology on Mammals & Birds) mengatakan bahwa kantong urine(wersica urinaria) babi sering bocor, hingga urinenya merembes ke dagingnya
Jadi intinya daging babi tidak layak konsumsi. Emangnya mau makan daging yang udah tercampur sama urinenya?
4.      Lemak punggung(back fat) babi itu tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif sehingga dagingnya tidak layak dikonsumsi
5.      Babi itu tempat bersarangnya berbagai virus
Virus apa sajakah itu? Carrier virus flu burung(Avian influenza) dan flu babi(Swine influenza). Dalam tubuh babi, virus Al(H1N1 dan H2N1) yang tadinya tidak ganas, kemudian bermutasi menjadi H1N1/ H1N5 yang ganas dan mematikan jika menular kepada manusia.
6.      Prof. Abdul Basith Muh. Sayid, penyakit yang ditularkan dari akibat mengkonsumsi babi diantaranya: pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam(angina pectoris), radang(nyeri) pada persendian tubuh
7.      Dr. Murad Hoffman(doctor ahli dan penulis dari Jerman) menulis bahwa makan daging babi yang terjangkiti cacing pita itu tidak hanya berbahaya, tapi juga membuat peningkatan kolesterol tubuh dan menghambat penguraian protein dalam tubuh
8.      Penelitian di Cina dan Swedia mengungapkan bahwa daging babi adalah penyebab utama kanker anus dan kanker usus,
9.      Dr. Muhammad Abdul Khair(penulis buku Ijtihaadaat Fi at Tafsir Al Quranul Karim) menyebutkan bahwa daging babi mengandung benih cacing pita dan Tranchenea lolipia yang akan berpindah ke tubuh manusia
10.  DNA yang dimiliki babi sangat mirip dengan DNA yang dimili oleh manusia, sehingga jika mengkonsumsi daging babi maka sifat buruk yang dimiliki babi akan menurun kepada manusia,
Diantara sifat buruk yang dimiliki babi adalah: rakus, kotor, jorok. Babi sangat rakus sekali, dia bahkan suka memakan bangkai hewan. Tidak hanya itu, dia juga doyan mengkonsumsi kotoran manusia, kotorannya dan bahkan bangkai temannya sendiri. Kalau sedang tidak ada makanan, babi suka memuntahkan isi perutnya kemudian dia makan kembali. Jijik bukan membayangkannya? Selain itu, babi juga suka mengencingi dulu makanan yang akan dia makan. Uhekk.
Selain kejorokannya yang melegenda, babi itu makin tua makin pemalas. Maunya makan aja, makan aja, makan aja. Dan gaya seksualitas babi sangatlah tidak pantas ditiru. Dia suka sesama jenis dan dia bukan makhluk pencemburu. Tidak seperti ayam jago yang apabila mau menggagahi betina harus bergulat dulu dengan ayam jago yang lain, babi mah santai saja. Dia dengan rela menunggu giliran setelah pejantan lain menggagahi betinanya. Sifat ini bahaya banget kalau menurun ke manusia.
Tapi tak ada makhluk Allah yang tercipta sia- sia. Semua makhluk Allah diciptakan karena ada tujuannya. Kalau manusia diciptakan hanya untuk beribadah. Kalau babi diciptakan untuk jadi makhluk penyeimbang, karena tidak ada sesuatu yang suci jika tidak ada sesuatu yang najis. Mau dibilang suci bagaimana kalau yang tidak ada najis? Semuanya ada pasangannya sehingga seimbang.
Umhz.. aku lupa bersumber dari kitab apa, tapi aku pernah menemukan hikayat yang kurang lebih seperti ini. Dihikayatkan seluruh binatang sedang berkumpul. Kucing berkata,”Alhamdulillah aku diciptakan jadi kucing. Hidupku enak, disayang manusia, dikasih makan, aku juga bebas berkeliaran didalam rumah, tidur juga diatas kasur. Tidak seperti kamu, Anjing! Kasian deh, udah najis, kamu tidurnya diluar lagi.”
Anjing kemudian membuat pembelaan,”Biarin. Alhamdulillah aku diciptakan jadi anjing. Meskipun aku tergolong makhluk najis, tapi aku sangat berguna untuk manusia. Aku bisa menjaga rumah dan bisa menjaga ternak- ternak majikan. Tidak seperti kamu, Babi! Udah najis, suka diburu karena merusak ladang, hidup kamu juga dihutan.”
Babi kemudian membuat  pembelaan,”Biarin. Alhamdulillah aku diciptakan jadi babi. Meskipun aku makhluk yang sangat jorok dan menjijikan, setidaknya aku lebih mulia daripada orang yang suka meninggalkan shalat.”
DUARR!!
Hikmah dari hikayat diatas, ternyata babi yang dikutuk dimana- mana sebagai makhluk yang menjijikan ternyata lebih terhormat kedudukannya dimata Allah dibanding dengan orang yang meninggalkan shalat. Pantas saja jika orang yang suka meninggalkan shalat mendapat peringkat pertama makhluk yang tidak dimuliakan oleh hukum syara’.
Jadi Sob, jangan bolong- bolong shalatnya ya! Tidak maukan jika kedudukan kamu lebih rendah dari kedudukan babi(yang rendah banget)? salam semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!