Jumat, 29 Juli 2016

Takut Merantau? Kamu Wajib Baca Kutipan Imam Syafii Yang Satu Ini

Pokoknya aku sukak sama kutipan imam syafii ini. Pertama tahunya tuh pas baca novel negeri 5 menara.. wah wah... Pas udah baca kutipannya, aq sang petualang makin semangat berpetualang dibumi Allah yang indah ini.. Dibonusin nambah pengalaman, dan petualangan, ternyata merantau atau bepergian akan menambah pahala juga karena bertafakur terus melihat keagungan ciptaan Allah di negeri orang.
Subhanallah
Tapi sebelum mengutip kutipan Imam Syafii yang melegenda ini, aku akan membahas sedikit ulasan tentang Imam Syafi'i. Semoga bermanfaat untuk kalian yak, Kawan!!!


Imam asy-Syafi’i adalah seorang ulama besar yang terkenal dengan kecerdasan dan kata-kata mutiara yang penuh hikmah. Buktinya, beliau mampu menyusun kata-kata mutiara yang mendalam dalam bait-bait syair. Syair-syair beliau dibukukan dan dinamai Diwan asy-Syafi’i.
Di antara syair beliau yang sangat baik kita renungkan maknanya adalah nasihat beliau agar seseorang merantau, meninggalkan zona nyamannya menuju wilayah baru, suasana baru, pengalaman baru, dan berkenalan dengan orang-orang baru pula. Nasihat tersebut disusun dalam bait syair berikut ini…

 ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤُﻘَﺎﻡِ ﻟِﺬِﻱْ ﻋَﻘْﻞٍ ﻭَﺫِﻱْ ﺃَﺩَﺏٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺍﺣَﺔٍ ﻓَﺪﻉِ ﺍﻷَﻭْﻃَﺎﻥَ ﻭﺍﻏْﺘَﺮِﺏ ﺳَﺎﻓِﺮْ ﺗَﺠِﺪْ ﻋِﻮَﺿﺎً ﻋَﻤَّﻦْ ﺗُﻔَﺎﺭِﻗُﻪُ ﻭَﺍﻧْﺼَﺐْ ﻓَﺈﻥَّ ﻟَﺬِﻳﺬَ ﺍﻟْﻌَﻴْﺶِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺼَﺐِ ﺇِﻧِّﻲ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻭُﻗُﻮْﻑَ ﺍﻟﻤَﺎﺀَ ﻳُﻔْﺴِﺪُﻩُ ﺇِﻥْ ﺳَﺎﺡَ ﻃَﺎﺏَ ﻭَﺇﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠْﺮِ ﻟَﻢْ ﻳَﻄِﺐِ ﻭَﺍﻷُﺳْﺪُ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﻓِﺮَﺍﻕُ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻣَﺎ ﺍﻓْﺘَﺮَﺳَﺖْ ﻭَﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﻓِﺮَﺍﻕُ ﺍﻟﻘَﻮْﺱِ ﻟَﻢْ ﻳُﺼِﺐْ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻟَﻮْ ﻭَﻗَﻔَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟﻔُﻠْﻚِ ﺩَﺍﺋِﻤَﺔً ﻟَﻤَﻠَّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣِﻦْ ﻋُﺠْﻢٍ ﻭَﻣِﻦَ ﻋَﺮَﺏِ ﻭَﺍﻟﺘُﺮْﺏُ ﻛَﺎﻟﺘُﺮْﺏِ ﻣُﻠْﻘًﻰ ﻓِﻲ ﺃَﻣَﺎﻛِﻨِﻪِ ﻭَﺍﻟﻌُﻮْﺩُ ﻓِﻲ ﺃَﺭْﺿِﻪِ ﻧَﻮْﻉٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺤَﻄَﺐِ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻐَﺮَّﺏَ ﻫَﺬَﺍ ﻋَﺰَّ ﻣَﻄْﻠُﺒُﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﻐَﺮَّﺏَ ﺫَﺍﻙَ ﻋَﺰَّ ﻛَﺎﻟﺬَّﻫَﺐِ

#-Merantaulah…- Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang).
#Merantaulah… Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan). Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
#Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan.. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
#Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa.. Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.
#Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam.. tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.
#Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang). Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
#Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya. Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.
# Merantaulah… Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)

Sumber: Diwan al-Imam asy-Syafi’i. Cet. Syirkah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Beirut. Hal. 39 Artikel www.KisahMuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!