Sabtu, 27 Februari 2016

Jangan Terjebak Di Jurusan Yang Kamu Pilih!



“Tasik, Tasik!”
“Ciamis! Ciamis!”
Maksudnya bukan jurusan itu, itu mah teriakan kernet bus kali. Tapi ada persamaannya juga sih dengan jurusan yang akan saya bahas, jurusan di dalam dunia pendidikan. Sama- sama akan tersesat bila salah jurusan. Seperti kita berencana liburan ke Monas, malah naik bus jurusan Surabaya. Alamak! Keliling ribuan kali juga, dijamin tak bakalan nemu Monas di Surabaya. Xixi.
Sama seperti di dalam dunia pendidikan. Bagi kamu yang akan masuk SMK, atau naik kelas 11 SMA, atau mau memilih jurusan diperguruan tinggi, sebaiknya kenali dulu minat dan bakat kamu! Karena dua hal penting itu erupakan kata kunci agar kamu tidak terjebak dalam kejenuhan di dunia pendidikan.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengetahui minat dan bakat kamu? Gampang!! Luangkanlah waktu untuk mengamati hobby dan kegiatan kamu sehari- hari. Misalnya jika kamu senang berkutat dengan komputer, maka pilihlah SMK jurusan multimedia.
Tapi bila kamu terlalu cuek atau terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, mintalah pendapat orang tua dan teman terdekat. Percayalah, mereka pasti akan memberikan solusi terbaiknya. Jangan lupa, selalu bertanya dan mencurahkan hati pada Dzat yang Maha Tahu, karena Dia-lah satu- satunya Dzat yang paling tahu kamu luar dalam melebihi siapapun.
Jika kamu berhasil memilih dan masuk jurusan yang kamu banget, dijamin hari- hari kamu dikelas akan menyenangkan. Otakmupun akan mdah merespon semua materi yang diajarkan guru. Hjika diberi tugas atau PR? Kamu tak akan menganggapnya sebagai beban, tapi kamu akan menganggapnya sebagai tantangan untuk ditaklukan. Bayangkan betapa indah hari- harimu ketika menimba ilmu!
Kondisimu tentu akan sangat berbeda dengan kondisi temanku yang korban salah masuk jurusan. Dia yang menyukai dunia tulis- menulis, akhirnya memilih jurusan PGSD sebagai jenjang pendidikan tertingginya. Keputusan ini dia ambil dengan pertimbangan berbagai hal termasuk persetujuan orang tua dan biaya, karena dia tak diizinkan orang tuanya kuliah keluar kota.
Tentunya apa yang dia pelajari dengan apa yang dia suka sangat jauh berbeda, alias salah jurusan. Awalnya dia merasa mampu menyesuaikan diri dengan jurusan yang dia masuki. Tapi saat semester berganti semester dan tugas datang silih berganti tanpa henti, saat itulah dia merasakan kejenuhan yang berlipat- lipat ketika belajar dikelas. Langit- langit kelasnya terasa bak lubang hitam menakutkan yang sewaktu- waktu akan menyedotnya.
Hal yang paling dia benci tentu saja saat diberi tugas. Sambil menggaruk- garuk kepala yang tak gatal(atau sebenarnya gatal beneran), wajahnya semakin kusut karena tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan.”Boro- boro bisa ngerjain tugas Nur, ngerti saja enggak,” curhatnya suatu waktu. Dia juga pernah bercerita jika berdiskusi kelompok adalah hal paling berat selanjutnya. Karena dia akan selalu merasa bagaikan tikus yang tersesat ditengah komunitas ayam, sama sekali tak mengerti apa yang sedang dibahas. Dan disetiap kesempatan, aku selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!