Selasa, 16 Februari 2016

Siapakah Teman Nabi Musa As. Di Syurga ?



Selain terkenal dengan gelar Kalamullah, atau sejarah kelahirannya yang amazing, Nabi Musa As. juga terkenal dengan kegagahan yang sangat hebat. Apalagi saat dia marah, beuh… tidak tertahankan. Sampai- sampai bulu- bulu ditubuhnya berdiri tegak bak pisau yang siap menerjang, malah sampai menembus pakaiannya segala. Makanya dia dinamai Musa yang artinya pisau.
Kegagahan Nabi Musa As. tidak sebatas sampai disitu saja. Dalam sejarah persakaratul mautan, hanya Nabi Musa As. yang bisa meninju malaikat Izrail (Itu lho malaikat pencabut nyawa) saking sakitnya proses pelepasan nyawa dari badan. Subhanallah. Hal ini membuat Malaikat Izrail bingung, karena waktu maut seseorang tidak bisa diundur atau dipercepat, itu harga mati. Akhirnya untuk mencabut nyawa Nabi Musa As., Sang Malaikat membuat sebuah kamar yang indah dibawah tanah. Dan Sang Nabi-pun melepas nyawa disana dengan tenang. Masya Allah.
 Selain kisah fantastic hebat diatas, ada kisah lain tentang Nabi Musa As. yang patut kita ambil hikmah sebanyak- banyaknya. Kira- kira kisah apa ya? Daripada penasaran, yuk kita simak kisah Nabi Musa As. dibawah ini….
Teman Nabi Musa As. di Syurga
Nabi Musa As. memang dikaruniai rasa penasaran yang tinggi. Ada saja hal yang membuatnya penasaran, dari mulai ingin mengetahui orang terpintar sedunia yang akhirnya membawanya pada pertemuan dengan Nabi Khidir, sampai…. dia penasaran dengan sosok teman yang akan menemaninya nanti di syurga. Makanya suatu ketika disuatu hari Nabi Musa As. berdoa pada Allah,”Ya Allah, tunjukanlah temanku nanti di syurga.”
Kemudian Allah berfirman,”Pergilah engkau Musa ke negeri ini, dipasar ini, maka disitulah ada seorang lelaki penjual daging yang wajahnya seperti demikian, maka dialah tempat dudukmu di Syurga.”
Tanpa membuang banyak waktu dan kata, Nabi Musa As. kemudian pergi ke toko/ warung yang telah ditunjukan Allah kepadanya. Sesampainya disana, dia berdiri ditempat itu sampai tenggelamnya matahari karena orang dia cari sudah ada didepan mata. Sungguh Nabi Musa As. penasaran, hal apakah yang membuat pemuda didepannya akan menjadi temannya di Syurga kelak.
Sebelu pulang, terlihat pemuda penjual daging itu mengambil sepotong daging dan memasukannya kedalam bakul. Ketika pemuda itu hendak pulang, Nabi Musa As. bertanya padanya,apakah dia boleh menjadi tamunya. Dan pemuda itu menjawab iya.
Bersama mereka pulang menuju rumah pemuda penjual daging ini. Setelah sampai rumah, kemudian penjual daging tadi memasak daging yang dia bawa menjadi gulai yang enak dan lezat. Kemudian dia mengeluarkan sebuah tempat yang didalamnya terdapat seorang wanita renta yang sangat lemah seperti anak burung merpati.
Pemuda itu kemudian mengeluarkan wanita itu sambil memangkunya dan menyuapinya sampai wanita itu kenyang. Kemudian pemuda itu mencuci pakaian wanita itu, menjemurnya sampai kering kemudian memakaikannya lagi. Kemudian pemuda itu kembali memasukan wanita itu kedalam tempat itu dengan penuh kasih dan meletakannya ditempat semula agar wanita itu terhindar dari bahaya.
Nabi Musa As. yang diam memperlihatkan perbuatan si pemuda, melihat dua bibir wanita itu mengatakan: “Allahummaj ‘al ibnii jaliisa Musa fil jannah. Ya Allah jadkanlah anakku ini teman Musa didalam syurga.”
Setelah selesai dengan kegiatannya, Nabi Musa As. bertanya pada si pemuda,”Apa yang telah kamu perbuat?”
Pemuda itu menjawab,”Ini adalah ibuku yang sudah lemah dan tidak mampu untuk duduk. Setiap hari aku merawatnya dengan penuh kasih sayang seperti yang kamu lihat tadi.”
Kemudian Nabi Musa As. tersenyum bahagia dan berkata,”Kamu sungguh orang yang berbahagia. Saya adalah Musa dan kamu akan jadi temanku nanti didalam syurga. Semoga Allah memudahkan pertemuan kita didalam syurga karena kemuliaan asma-Nya yang indah dan kemulian manusia paling utama yakni Nabi Muhammad SAW.”

Subhanallah sekali. Setelah membaca kisah diatas, sekarang aku mau tanya. Hikmah apa saja yang bisa kamu ambil? Ya ampun, masih bingung juga? Baiklah karena aku orangnya baik hati dan tidak sombong(maaf narsis sedikit), aku akan menyebutkan salah satu hikmahnya oke!
·        Untuk bersanding dengan orang yang mempunyai derajat mulia, kita tidak perlu menjadi sehebat dan semulia dia. Karena kita hanya perlu menunjukan ketulusan tanpa pamrih, dimanapun kita berada. Percayalah, Allah takan menyia- nyiakan semua kebaikan yang pernah kita berikan.
·        Orang tua (terutama ibu, ibu, ibu, ayah) adalah orang yang tak pernah mengenal alasan untuk kita sia- siakan begitu saja. Mereka harus kita kasihi walaupun keadaan mereka sudah dianggap tak berharga oleh orang- orang. Karena mereka satu- satunya alasan yang membuat kita diberi kesempatan oleh Allah untuk merasakan indahnya hidup didunia ini. Sayangi mereka, karena ridha Allah terletak pada ridha mereka.
Jadi stay terus dalam kebaikan ya, terutama pada orang tua kita. Semoga kita tetap berada pada ridha Allah. Amiinn.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!