Selain terkenal dengan gelar Kalamullah, atau sejarah kelahirannya
yang amazing, Nabi Musa As. juga terkenal dengan kegagahan yang sangat hebat.
Apalagi saat dia marah, beuh… tidak tertahankan. Sampai- sampai bulu- bulu
ditubuhnya berdiri tegak bak pisau yang siap menerjang, malah sampai menembus
pakaiannya segala. Makanya dia dinamai Musa yang artinya pisau.
Kegagahan
Nabi Musa As. tidak sebatas sampai disitu saja. Dalam sejarah persakaratul
mautan, hanya Nabi Musa As. yang bisa meninju malaikat Izrail (Itu lho malaikat
pencabut nyawa) saking sakitnya proses pelepasan nyawa dari badan. Subhanallah.
Hal ini membuat Malaikat Izrail bingung, karena waktu maut seseorang tidak bisa
diundur atau dipercepat, itu harga mati. Akhirnya untuk mencabut nyawa Nabi
Musa As., Sang Malaikat membuat sebuah kamar yang indah dibawah tanah. Dan Sang
Nabi-pun melepas nyawa disana dengan tenang. Masya Allah.
Selain kisah fantastic hebat diatas, ada kisah
lain tentang Nabi Musa As. yang patut kita ambil hikmah sebanyak- banyaknya.
Kira- kira kisah apa ya? Daripada penasaran, yuk kita simak kisah Nabi Musa As.
dibawah ini….
Teman
Nabi Musa As. di Syurga
Nabi
Musa As. memang dikaruniai rasa penasaran yang tinggi. Ada saja hal yang
membuatnya penasaran, dari mulai ingin mengetahui orang terpintar sedunia yang
akhirnya membawanya pada pertemuan dengan Nabi Khidir, sampai…. dia penasaran
dengan sosok teman yang akan menemaninya nanti di syurga. Makanya suatu ketika disuatu
hari Nabi Musa As. berdoa pada Allah,”Ya Allah, tunjukanlah temanku nanti di
syurga.”
Kemudian
Allah berfirman,”Pergilah engkau Musa ke negeri ini, dipasar ini, maka
disitulah ada seorang lelaki penjual daging yang wajahnya seperti demikian, maka
dialah tempat dudukmu di Syurga.”
Tanpa
membuang banyak waktu dan kata, Nabi Musa As. kemudian pergi ke toko/ warung
yang telah ditunjukan Allah kepadanya. Sesampainya disana, dia berdiri ditempat
itu sampai tenggelamnya matahari karena orang dia cari sudah ada didepan mata.
Sungguh Nabi Musa As. penasaran, hal apakah yang membuat pemuda didepannya akan
menjadi temannya di Syurga kelak.
Sebelu
pulang, terlihat pemuda penjual daging itu mengambil sepotong daging dan
memasukannya kedalam bakul. Ketika pemuda itu hendak pulang, Nabi Musa As.
bertanya padanya,apakah dia boleh menjadi tamunya. Dan pemuda itu menjawab iya.
Bersama
mereka pulang menuju rumah pemuda penjual daging ini. Setelah sampai rumah, kemudian
penjual daging tadi memasak daging yang dia bawa menjadi gulai yang enak dan
lezat. Kemudian dia mengeluarkan sebuah tempat yang didalamnya terdapat seorang
wanita renta yang sangat lemah seperti anak burung merpati.
Pemuda
itu kemudian mengeluarkan wanita itu sambil memangkunya dan menyuapinya sampai
wanita itu kenyang. Kemudian pemuda itu mencuci pakaian wanita itu, menjemurnya
sampai kering kemudian memakaikannya lagi. Kemudian pemuda itu kembali memasukan
wanita itu kedalam tempat itu dengan penuh kasih dan meletakannya ditempat
semula agar wanita itu terhindar dari bahaya.
Nabi
Musa As. yang diam memperlihatkan perbuatan si pemuda, melihat dua bibir wanita
itu mengatakan: “Allahummaj ‘al ibnii jaliisa Musa fil jannah. Ya Allah
jadkanlah anakku ini teman Musa didalam syurga.”
Setelah
selesai dengan kegiatannya, Nabi Musa As. bertanya pada si pemuda,”Apa yang
telah kamu perbuat?”
Pemuda
itu menjawab,”Ini adalah ibuku yang sudah lemah dan tidak mampu untuk duduk.
Setiap hari aku merawatnya dengan penuh kasih sayang seperti yang kamu lihat
tadi.”
Kemudian
Nabi Musa As. tersenyum bahagia dan berkata,”Kamu sungguh orang yang
berbahagia. Saya adalah Musa dan kamu akan jadi temanku nanti didalam syurga.
Semoga Allah memudahkan pertemuan kita didalam syurga karena kemuliaan asma-Nya
yang indah dan kemulian manusia paling utama yakni Nabi Muhammad SAW.”
Subhanallah
sekali. Setelah membaca kisah diatas, sekarang aku mau tanya. Hikmah apa saja
yang bisa kamu ambil? Ya ampun, masih bingung juga? Baiklah karena aku orangnya
baik hati dan tidak sombong(maaf narsis sedikit), aku akan menyebutkan salah
satu hikmahnya oke!
·
Untuk
bersanding dengan orang yang mempunyai derajat mulia, kita tidak perlu menjadi
sehebat dan semulia dia. Karena kita hanya perlu menunjukan ketulusan tanpa
pamrih, dimanapun kita berada. Percayalah, Allah takan menyia- nyiakan semua
kebaikan yang pernah kita berikan.
·
Orang tua
(terutama ibu, ibu, ibu, ayah) adalah orang yang tak pernah mengenal alasan
untuk kita sia- siakan begitu saja. Mereka harus kita kasihi walaupun keadaan
mereka sudah dianggap tak berharga oleh orang- orang. Karena mereka satu-
satunya alasan yang membuat kita diberi kesempatan oleh Allah untuk merasakan
indahnya hidup didunia ini. Sayangi mereka, karena ridha Allah terletak pada
ridha mereka.
Jadi
stay terus dalam kebaikan ya, terutama pada orang tua kita. Semoga kita tetap
berada pada ridha Allah. Amiinn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!