Selasa, 16 Februari 2016

T.U.L.U.S BIN S.E.T.I.A



Sebel banget, kenapa sih semua laki- laki didunia ini gak ada yang setia? Lihat yang bening sedikit, langsung deh.  Ups, pacaran kan tidak dibolehkan dalam islam, lagian usia kita masih dibawah umur. Okeh deh, kita cari perumpamaan lain saja.
Dasar penjilat, kirain dia beneran tulus mau temenan sama aku. Eh, ternyata dia mau nebengin PR doang? Keterlaluan, ada yang lebih pinter mah dia boro- boro mau deket- deket sama aku, nanya aja kagak. Emang deh, didunia ini gak ada kata setia.
Weleh- weleh masa sih? Memang jika kita lihat dan rasakan sekilas, kata tulus dan setia memang sedikit sekali yang dilakukan oleh orang- orang. Seperti contoh diatas, seorang teman dekat dengan kita gara- gara dia tidak bisa mengerjakan PR yang diberikan guru. Setelah PR-nya dikerjakan? Dia kembali bergabung dengan the gank-nya dan kembali mengacuhkan kita. Kalau ada PR lagi lantas dia tak mengerti? Lagi deh dia nempelin kita kemana- mana, sok sok baik, sok perhatian, dll deh.
Jadi dimana tulus dan setia bersarang dihati manusia? Apa kata tulus hanya tertulis dalam lirik lagu saja? Hanya diumbar dalam novel roman picisan? Apa kata setia hanya digunakan syair lagu? Hanya sebatas itukah manfaat kata tulus dan setia tercipta dimuka bumi ini?
Kalau sudah begini, ujung- ujungnya galau deh. Kenapa ya Tuhan tidak mengirimkan teman yang setia dan tulus dalam hidupku? Kenapa sih aku terlahir jadi anak kamseupay? Jadinya gak ada deh yang mau temenan sama aku? Kenapa? Kenapa otakku dibawah rata- rata banget? Gak bisa diajak kompromi deh kalau harus mikir yang berat- berat? Kenapa? Kenapa?
Tuh kan, gara- gara kita dikhianati penyimpangan kata tulus dan setia, ujung- ujungnya galau deh. Meratapi nasib, menceracau dan menghujat keadaan. Padahal kalau kita membuka mata, takan ada satu alasan pun yang membuat kita harus bergalau- galau ria. Kalau kamu pikir, kamu harus galau gara- gara tak punya teman. Itu pemikiran yang salah besar.
Coba deh kamu bercermin! Lihat diri kamu sendiri! Rasakanlah yang selama ini kamu tak menyadarinya! Hirup udara dalam- dalam! Pejamkan mata! Dan rasakan detak jantung yang berdetak tiada henti didalam dadamu, rasakan udara yang masuk lewat hidungmu, rasakan air liur yang tak pernah mengering didalam mulutmu! Lalu bukalah mata! Lihatlah wajahmu yang sempurna, yang bibir terletak ditempatnya, yang mata tercipta ada sepasang, ada barisan gigi yang selalu siap mengunyah makanan yang kamu makan, dan… ternyata kamu dikelilingi oleh organ- organ tubuh yang setia.
Saat kamu gatal, ada tangan yang segera sigap untuk menggaruknya agar kamu tidak gatal lagi. jika kamu ingin pergi, ada kaki yang segera melangkah menjalankan perintahmu. Saat ingin kentut, ada lubang anus yang bisa membuka dan menutup sesuai keinginanmu. Betapa kamu dikelilingi makhluk setia, yang selalu siap melayanimu saat kamu membutuhkannya. Pernahkah tangan mogok menggaruk kepalamu yang gatal. Sungguh, syukur adalah hal yang paling tepat saat menyadari bahwa kasih sayang Allah membanjirimu setiap saat. Lalu kenapa kamu harus galau?
Lalu pernahkah jantung meminta gaji padamu atas kerja rodinya siang malam memompa darah keseluruh tubuhmu? Saat kamu terlelap tidur, merasakan enaknya dibuai mimpi, sedangkan jantung harus banting tulang mengerjakan tugasnya, pernahkah dia menuntut balasan? Betapa ketulusan sebuah jantung yang bekerja siang malam harus membuka pikiranmu lebar- lebar agar kamu segera bersyukur pada Sang Maha Kuasa yang telah menciptakanmu sesempurna- sempurnanya.
Jadi intinya Fren, saat kita merasa dipecundangi keadaan, saat kita dikhianati kesetiaan dan ketulusan, kita harus pintar- pintar mengalihkan pemikiran buruk kita agar kita tidak melakukan hal bodoh yang membuat kita menyesal dikemudian hari. Karena ada banyak hal yang layaknya kita ambil pelajaran yang mengajarkan kita segala hal, termasuk si tulus bin setia.
Kita hanya berkewajiban memberikan sikap tulus dan setia kita pada orang- orang, kenal ataupun gak kenal. Titik. Adapun jika kita tak mendapatkan perlakuan serupa dari orang itu, maka alihkanlah kekesalanmu dan pulihkanlah kesadaranmu. Hanya Allah lah yang paling adil memberikan balasan. Jika kamu tak mendapatkan perlakuan baik dari orang yang kamu sudah berbuat baik kepadanya, Allah pasti mengirimkan orang lain yang lebih- lebih berbuat baik padamu, yang lebih tulus kepadamu, contohnya ya kedua orang  tua kita.
Keep Positive Thinking, Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar mendukung darimu sangat aku tunggu!!